Senin, 14 Desember 2015

Tips dan Trik Membangun Kolam Ikan Koi ala Kawanimut



Suka memelihara ikan tapi masih bingung bagaimana membuat kolam dan sistem penyaringannya?

Daripada terus-terusan bingung kita buat bersama yuk. Berikut beberapa langkah, tips dan trik jitu bagaimana membuat sistem kolam ikan yang aplikatif. Jangan khawatir, meskipun aplikatif secara teknis, namun tak mengilangkan keunikan dan sisi keindahannya.


Membuat kolam dengan ikan yang hidup di dalamnya tentu ada konsekuensinya. Pertama, kolam akan cepat kotor karena setiap beberapa menit ikan pasti buang kotoran. Kedua, kotoran yang bercampur dengan air tentu akan menyuburkan lumut dan membuat kolam jadi tampak tak terawat. Ketiga, debu yang jatuh ke permukaan kolam akan membuat keruh air yang tadinya jernih. Ditambah lagi dengan gerakan ikan berenang yang setiap saat “mengobok-obok” air kolam sehingga mudah keruh.

Jadi dibutuhkan sistem filtrasi atau penyaringan yang cukup rumit agar air kolam tetap jernih dan bersih. Hal ini bertujuan agar ikan yang hidup di dalamnya juga tetap sehat. Dan untuk mendapatkan itu semua, harus dipasang beberapa alat penyaring dan lampu ultraviolet agar air selalu bersih dan steril. Harga dari alat-alat itu juga cukup mahal. Belum lagi biaya untuk membangun kolamnya yang tentu harus merogoh kocek agak dalam di toko bangunan. Padahal baru pemula dan mau coba-coba saja. Jadi ragu mau diteruskan atau tidak. Malah jadi repot kan?

Tapi jangan khawatir karena ada trik jitu yang berasal dari pengalaman pribadi. Trik berikut lebih mudah dan lebih murah. Hanya dibutuhkan beberapa peralatan dasar yang cukup murah meriah seperti pompa aquarium, selang plastik, kotak mika bekas biskuit, sabut cuci piring dan beberapa peralatan di sekitar kita.

Untuk membuat kolam ikan selalu tampak bersih dan jernih ternyata tak cukup hanya dengan filter atau penyaring. Karena jika hanya menggunakan penyaring, hanya kotoran yang besar saja yang tersaring sementara debu yang lebih kecil dan mikroorganisme yang jatuh di permukaan air akhirnya mengendap di lapisan dasar kolam dan tak sempat terserap oleh sistem filter. Alhasil, meskipun sudah ada filternya air akan cepat keruh, berlumut dan kotor. Intensitas menguras kolam pun jadi semakin meningkat.

Salah satu solusinya adalah membuat sistem kolam mengalir dimana permukaan air di kolam dibuat mengalir ke penampung yang lebih rendah posisinya, kemudian dipompa kembali ke atas kolam ikan sehingga air akan selalu bergerak. Debu maupun mikroorganisme yang jatuh ke permukaan air tidak akan serta-merta tenggelam dan mengendap. Jadi debu dan mikroorganisme tersebut akan terhanyut terlebih dahulu sebelum sempat mengendap di dasar kolam.

Nah, mari kita mulai dengan alat dan bahan yang kita butuhkan untuk membangunnya. Untuk kolam ikan yang kita butuhkan adalah:

- Batu Bata (Bisa baru maupun bekas)
- Talang karet (Sebagai dasar kolam)

- Pot teratai (Sebagai penampung air bagian bawah)

- Batu pijakan taman (Untuk tebing air mancurnya)

- Batuan alam (Sebagai pemanis)

Sedangkan untuk membuat sistem penyaringan dan air mancurnya kita membutuhkan:


- Pompa Aquarium (Pilih yang berkekuatan 12 watt atau 15 watt)

- Selang plastik
- Kotak mika bekas biskuit
- Sumber daya listrik
- Sabut cuci piring

Yang pertama kita bangun adalah kolamnya. Kita bisa membangun sebuah kolam tidak permanen namun kokoh dengan menggunakan batu bata dan talang karet. Talang karet dipasang di bagian dasar kolam sebagai penampung air, sedangkan batu bata berfungsi sebagai dinding penyokong konstruksi talang karet tadi. Mulai dengan meratakan tanah di tempat kolam yang hendak dibangun. Bisa digali sedikit agar kolamnya bisa lebih dalam nantinya. Berikutnya tata batu bata di pinggir galian membentuk 4 dinding dan letakkan talang karet di tengahnya sebagai penampung air. Susun sedemikian rupa agar talang karet bisa pas di dalam kolam batu bata tadi. Tekuk setiap sisi terluar talang karet di atas bibir kolam, lalu tindih dengan batu bata yang disusun di atasnya sebagai penguat. Untuk pemanis, taburi dasar kolam dengan batu-batuan alam.

Kedua, susun batu pijakan taman di salah satu ujung kolam sebagai tebing air mancur nantinya dan pasang pot teratai di ujung kolam yang lainnya sebagai penampung air. Gali tanah di tempat pot teratai yang hendak dipasang sedalam kapasitas pot. Masukkan dan kuatkan posisinya dengan menimbun pinggiran pot dengan tanah galian tadi. Jangan lupa, sisi talang karet yang menghadap pot teratai ini sebaiknya ditekuk dengan posisi yang lebih rendah dari sisi lain agar air kolam bisa mengalir ke pot teratai.

Ketiga, tempatkan pompa aquarium di pot teratai. Pompa air harus tenggelam di air dan tutup pompa air tersebut dengan sabut cuci piring sebagai penyaring partikel besar. Sambungkan selang plastik dengan pompa aquarium dan tanam selang plastiknya di dalam tanah sebelah kolam. Kemudian ujung selang plastik yang satunya dipasang di bagian atas tebing batu pijakan. Agar aliran airnya tampak bagus dan berbentuk lembaran air seperti air terjun, kita bisa gunakan kotak mika bekas biskuit. Potong salah satu ujung kotaknya, kemudian di ujung lain diberi lubang kecil seukuran ujung selang plastik. Pasang kotak mika itu di ujung selang plastik, dan kotak ini nantinya akan menjadi jalan keluar air yang dipompa dari penampung air bagian bawah.

Keempat, isi kolam dan pot teratai dengan air sampai penuh dan hidupkan pompa airnya. Untuk menghidupkan pompa air cukup dengan mencolokkan kabel pompanya ke sumber listrik terdekat. Jika kabelnya kurang panjang, bisa disambung dengan kabel yang lebih panjang dan amankan dengan dibalut lakban hitam. Ini bertujuan agar sambungannya tidak mengalami korsleting ketika terkena air.
Kelima, lihat aliran airnya apakah ada yang tumpah atau bocor. Jika masih ada yang tumpah atau terciprat kemana-mana, atur sedemikian rupa agar bisa mengalir lebih rapih. Hal ini bertujuan agar air berputar terus namun tidak cepat habis. Perlu dicatat, kolam ini tidak bisa langsung diberi ikan karena butuh waktu 4-6 hari untuk penyesuaian PH airnya. Jadi tunggu sampai waktu yang ditentukan dan setelahnya baru diberi ikan.

Sistem ini unik karena penyaringan kolam dikemas dalam bentuk air mancur yang bisa memperindah penampilannya. Siapa yang menyangka bahwa air mancur di kolam ikan itu sebenarnya adalah sebuah sistem penyaringan air? Jadi sekali kerja mendapat dua: sebuah kolam ikan dan sebuah air mancur sebagai penghias taman. Dengan demikian, kolam tidak akan cepat kotor, filter awet dan tidak harus menguras kolam terlalu sering.

Untuk lebih jelasnya lihat bagan pembuatan yang berikut ini:


Mudah bukan?


Selamat mencoba di rumah ^_^


Lihat Videonya di YouTube:



5 komentar:

  1. Menarik banget. Ntar kalo balik ke lampung di rumah sendiri pengen bikin deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang lagi dimana Mbak?

      Sip kita tunggu hasilnya, jangan lupa dishare pengalamannya, semakin banyak yang sumbang pengalaman, semakin sempurna tips dan triknya

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. ide anda menginspirasi saya
    keren...ini yang saya cari...
    tanpa ribet harus panggil tukang bangunan
    sekali lagi tq tq

    BalasHapus