Selasa, 13 Oktober 2015

Tips dan Trik Merawat Tanaman Bunga bagi Pemula

Mawar Pink Kawanimut
Mawar Pink Kawanimut

“Aku kemarin beli mawar kok Cuma berbunga sekali ya? Habis itu tinggal pohonnya saja dengan daun yang makin tua warnanya?”

“Bunga krisanku kok sekali berbunga dan setelah bunganya layu kok malah daunnya jadi ikut layu, membusuk lalu mati ya? Padahal sudah kupotong lho bunga layunya.”

“Bunga dafodil merah yang kemarin sempat berbunga juga jadi layu dan membusuk batangnya. Itu gimana donk?”

Keluhan-keluhan semacam itu ternyata kerap muncul dari mereka-mereka pecinta tanaman hias, khususnya yang berbunga. Banyak yang bingung tentang bagaimana cara yang tepat dalam merawat tanaman pasca berbunga. Tentang media tanam apa yang cocok, cara memindahkan media tanamnya maupun cara menumbuhkan kembali tunas baru sebagai calon bunga yang berikutnya.

Nah dari pengalaman saya selama ini merawat tanaman berbunga, ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu para pecinta bunga dalam memberikan perawatan lanjutan bagi tanaman-tanamannya.



Proses pemilahan batang bunga Krisan
Proses pemilahan batang bunga Krisan

Kita mulai dari media tanam. Untuk media tanam yang bagus, biasanya petani bunga menggunakan media organik berupa serbuk kayu atau sekam. Media-media tanam itu ternyata cukup ampuh dalam menjaga kelembaban akar agar tak kering begitu saja ketika cuaca terlalu panas atau ketika suplai air sedang sedikit. Media tanam tersebut kemudian dicampur kompos dan tanah dengan perbandingan 1:1:1.

Penanaman atau pemindahan tanaman dari media lama ke media “racikan” baru sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai tercerabut seluruh akar dari tanahnya. Sisakan sedikit. Dan waktu yang paling tepat adalah di pagi hari maksimal jam 7 atau sore hari dimulai jam 4-an agar tak terkena terik matahari yang beresiko membuat tanaman cepat layu sebelum beradaptasi dengan media tanam yang baru.

Koleksi Bunga Krisan dan Cocor Bebek Galancu Kawanimut
Koleksi Bunga Krisan dan Cocor Bebek Galancu Kawanimut

Berikutnya untuk perawatan tanaman pasca berbunga. Saya ambil contoh untuk tanaman bunga krisan yang memang sejenis bunga potong. Setelah bunga layu dan dipotong, maka daun dan batang yang menopang bunganya pun akan layu dan berguguran. Tapi terkadang orang tidak tahu bahwa daun-daun itu sudah tak begitu fungsional lagi. Jadinya buru-buru diberi pupuk bunga lagi agar segera berbunga kembali.

Kesalahan lain adalah pupuknya. Biar tanaman cepat tumbuh langsung diberi NPK padahal NPK itu cukup berbahaya bagi tanaman jika takaran dan jarak penaburannya tidak tepat. Salah-salah tanaman justru layu dan terbakar batangnya. NPK sebaiknya digunakan untuk lahan yang luas. Kalau di pot justru mengubah PH tanah dan jika tidak tepat tanaman akan mati seketika.

Jadi, pasca pemotongan bunga yang layu, tahapan berikutnya adalah penyemprotan pupuk daun. Nama pupuknya gandasil D. Bisa dibeli di toko pertanian. Fungsinya adalah membentuk tunas daun yang baru dan nantinya akan menjadi penopang bunga yang berikutnya. Batang yang lama tak akan bisa berbunga lagi dengan sempurna jadi lebih baik ditumbuhkan tunas baru saja. Penyemprotannya ditujukan ke batang dan bagian bawah daun. Tahapan inilah yang benar, bukan langsung diberi pupuk bunga karena bunga tak bisa tumbuh begitu saja tanpa suplai makanan yang dihasilkan oleh daun. Kalau tak ada daun yang sehat dan berfungsi baik dalam proses fotosintesis bagaimana bisa berbunga?

Selanjutnya, jika daun sudah lebat kembali dengan tunas-tunasnya yang baru, semprotkan pupuk Gandasil B yang memang diformulasikan untuk merangsang pertumbuhan bunga baru. Jika sudah ada daun lebat, otomatis menghasilkan cadangan makanan banyak dan bisa berbunga kembali. Pupuk bunga jenis lain juga bisa dipakai. Ada berbagai jenis pupuk bunga di pasaran. Ada yang tanam, tabur dan semprot.

Tanaman bunga krisan bisa bertahan sampai 2 tahun jika perawatannya benar. Jadi bisa diperkirakan tanamannya bisa berbunga berapa kali.

Cara menyiram tanaman krisan juga tidak sembarangan. Siram langsung ke tanahnya. Jangan ke daun atau bunganya karena akan menyebabkan bunga dan daun cepat layu dan membusuk. Tanaman krisan adalah tanaman yang membutuhkan panas sinar matahari yang cukup.

Bunga Desember Kawanimut
Bunga Desember Kawanimut

Untuk kasus lain seperti bunga mawar atau bunga Desember juga bisa diterapkan cara yang kurang lebih sama. Tumbuhkan tunas daun yang baru terlebih dahulu dan setelahnya baru dirangsang pertumbuhan bunga barunya.

Bunga Bakung Merah Kawanimut
Bunga Bakung Merah Kawanimut

Sedangkan bunga dafodil atau sejenis bunga bakung lain yang pertumbuhannya dari umbi-umbian, rawan terjadi pembusukan karena jamur dan kadar air yang berlebihan. Bunga jenis ini biasanya butuh panas matahari cukup banyak dan suplai air secukupnya. Saat berbunga pun terkadang nyaris tanpa daun. Hanya batang bunga dan umbinya saja. Setelah bunga rontok, batang bunga akan membusuk dan muncul tunas daun yang berikutnya. Setelah itu baru merontokkan daunnya kembali dan muncul tunas batang bunga yang baru.

Nah, fase rawan adalah ketika bunga sudah layu, batangnya membusuk dan patah dari umbinya. Pada saat inilah biasanya jamur menyerang. Jika kondisi umbi tanaman terlalu basah maka jamur akan lebih mudah mejalar dan membusukkan umbi tanaman. Padahal umbi tanaman itulah yang paling penting dari tanaman bakung agar bisa terus hidup dan beregenerasi.

Cara pencegahannya adalah dengan menjaga kelembaban tanah dimana bunga itu tumbuh. Taruh tanaman di tempat yang cukup sinar matahari dan jika jamur terlanjur tumbuh, bersihkan dengan tisu atau kain lap sampai jamur yang mirip serbuk putih itu bersih dari umbi tanaman.


Bagaimana?
Mudah bukan?

Selamat mencoba.

NB: Foto-foto bunga dan teknik perawatan semuanya asli dari taman saya dan pengalaman saya sendiri. Jadi apa yang disampaikan disini sudah diuji. Untuk macam-macam tanaman bunga yang saya koleksi bisa dilihat di album:

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.826121907424144.1073741839.100000790283993&type=3


Untuk Visualisasi berbagai macam tanaman bunga yang aplikatif, bisa lihat videonya di YouTube berikut ini:




1 komentar: