Kartun Nenek Kawanimut |
17 Agustus kali ini menjadi perayaan kemerdekaan yang istimewa buatku, buat kami. Perayaan yang identik dengan upacara bendera, mengenang jasa pahlawan, dan lomba-lomba, kali ini kami rayakan dengan cara lain. Istimewa juga tentunya. Istimewa bukan hanya karena angkanya unik dimana Dirgahayu ke-70 ini berasal dari penjumlahan angka 17+8+45, tapi juga karena kami merayakannya bersama salah satu pahlawan tanpa tanda jasa kami. Grandma.
Bermula dari bongkar-bongkar album foto di FB. Tiba-tiba menemukan foto Grandma, salah satu dosen senior kami yang sosoknya begitu berkesan di hati para mahasiswanya. Nama asli beliau adalaj Dr. Roembilin Soepadi tapi pami memanggilnya Grandma karena umur beliau memang sudah 89 tahun. Tapi siapa mengira jika beliau sudah berumur sekian karena masih energik dan tak kalah dari anak muda jaman sekarang. Sebenarnya beliau sudah lama pensiun, tapi semangat mengajar untuk mengamalkan ilmunya sungguh luar biasa. Jadi sampai umur 80an pun beliau tetap mengajar di beberapa universitas.
Beliau sosok guru yang keras, galak, namun tegas. Di kelas super killer dan nilai ujian kami semua jeblok dan jarang yang bagus. Nilai C+, C, D+, D bahkan E sudah lazim di kelas beliau. Bahkan sampai ada yang mengulang mata kuliahnya beberapa kali. Itu semua tak lain tak bukan karena standar dan idealisme beliau memang tinggi. Dan anehnya itu semua sama sekali tidak membuat kami benci terhadap beliau. Justru semakin kangen.