Suka memelihara ikan tapi masih bingung bagaimana membuat
kolam dan sistem penyaringannya?
Daripada terus-terusan bingung kita buat bersama yuk.
Berikut beberapa langkah, tips dan trik jitu bagaimana membuat sistem kolam
ikan yang aplikatif. Jangan khawatir, meskipun aplikatif secara teknis, namun tak mengilangkan keunikan dan sisi
keindahannya.
Membuat kolam dengan ikan yang hidup di dalamnya tentu ada
konsekuensinya. Pertama, kolam akan cepat kotor karena setiap beberapa menit
ikan pasti buang kotoran. Kedua, kotoran yang bercampur dengan air tentu akan
menyuburkan lumut dan membuat kolam jadi tampak tak terawat. Ketiga, debu yang
jatuh ke permukaan kolam akan membuat keruh air yang tadinya jernih. Ditambah
lagi dengan gerakan ikan berenang yang setiap saat “mengobok-obok” air kolam
sehingga mudah keruh.
Jadi dibutuhkan sistem filtrasi atau penyaringan yang cukup
rumit agar air kolam tetap jernih dan bersih. Hal ini bertujuan agar ikan yang
hidup di dalamnya juga tetap sehat. Dan untuk mendapatkan itu semua, harus
dipasang beberapa alat penyaring dan lampu ultraviolet agar air selalu bersih
dan steril. Harga dari alat-alat itu juga cukup mahal. Belum lagi biaya untuk membangun
kolamnya yang tentu harus merogoh kocek agak dalam di toko bangunan. Padahal
baru pemula dan mau coba-coba saja. Jadi ragu mau diteruskan atau tidak. Malah
jadi repot kan?
Tapi jangan khawatir karena ada trik jitu yang berasal dari
pengalaman pribadi. Trik berikut lebih mudah dan lebih murah. Hanya dibutuhkan
beberapa peralatan dasar yang cukup murah meriah seperti pompa aquarium, selang
plastik, kotak mika bekas biskuit, sabut cuci piring dan beberapa peralatan di
sekitar kita.
Untuk membuat kolam ikan selalu tampak bersih dan jernih
ternyata tak cukup hanya dengan filter atau penyaring. Karena jika hanya
menggunakan penyaring, hanya kotoran yang besar saja yang tersaring sementara
debu yang lebih kecil dan mikroorganisme yang jatuh di permukaan air akhirnya
mengendap di lapisan dasar kolam dan tak sempat terserap oleh sistem filter.
Alhasil, meskipun sudah ada filternya air akan cepat keruh, berlumut dan kotor.
Intensitas menguras kolam pun jadi semakin meningkat.
Salah satu solusinya adalah membuat sistem kolam mengalir
dimana permukaan air di kolam dibuat mengalir ke penampung yang lebih rendah
posisinya, kemudian dipompa kembali ke atas kolam ikan sehingga air akan selalu
bergerak. Debu maupun mikroorganisme yang jatuh ke permukaan air tidak akan
serta-merta tenggelam dan mengendap. Jadi debu dan mikroorganisme tersebut akan
terhanyut terlebih dahulu sebelum sempat mengendap di dasar kolam.
Nah, mari kita mulai dengan alat dan bahan yang kita
butuhkan untuk membangunnya. Untuk kolam ikan yang kita butuhkan adalah:
- Batu
Bata (Bisa baru maupun bekas)
- Talang
karet (Sebagai dasar kolam)
- Pot
teratai (Sebagai penampung air bagian bawah)
- Batu
pijakan taman (Untuk tebing air mancurnya)
- Batuan
alam (Sebagai pemanis)
Sedangkan untuk membuat sistem penyaringan dan air mancurnya
kita membutuhkan:
- Pompa
Aquarium (Pilih yang berkekuatan 12 watt atau 15 watt)
- Selang
plastik
- Kotak
mika bekas biskuit
- Sumber
daya listrik
- Sabut
cuci piring
Yang pertama kita bangun adalah kolamnya. Kita bisa
membangun sebuah kolam tidak permanen namun kokoh dengan menggunakan batu bata
dan talang karet. Talang karet dipasang di bagian dasar kolam sebagai penampung
air, sedangkan batu bata berfungsi sebagai dinding penyokong konstruksi talang
karet tadi. Mulai dengan meratakan tanah di tempat kolam yang hendak dibangun. Bisa
digali sedikit agar kolamnya bisa lebih dalam nantinya. Berikutnya tata batu
bata di pinggir galian membentuk 4 dinding dan letakkan talang karet di
tengahnya sebagai penampung air. Susun sedemikian rupa agar talang karet bisa
pas di dalam kolam batu bata tadi. Tekuk setiap sisi terluar talang karet di
atas bibir kolam, lalu tindih dengan batu bata yang disusun di atasnya sebagai
penguat. Untuk pemanis, taburi dasar
kolam dengan batu-batuan alam.
Kedua, susun batu pijakan taman di salah satu ujung kolam
sebagai tebing air mancur nantinya dan pasang pot teratai di ujung kolam yang
lainnya sebagai penampung air. Gali tanah di tempat pot teratai yang hendak
dipasang sedalam kapasitas pot. Masukkan dan kuatkan posisinya dengan menimbun
pinggiran pot dengan tanah galian tadi. Jangan lupa, sisi talang karet yang
menghadap pot teratai ini sebaiknya ditekuk dengan posisi yang lebih rendah
dari sisi lain agar air kolam bisa mengalir ke pot teratai.
Ketiga, tempatkan pompa aquarium di pot teratai. Pompa air
harus tenggelam di air dan tutup pompa air tersebut dengan sabut cuci piring
sebagai penyaring partikel besar. Sambungkan selang plastik dengan pompa
aquarium dan tanam selang plastiknya di dalam tanah sebelah kolam. Kemudian
ujung selang plastik yang satunya dipasang di bagian atas tebing batu pijakan.
Agar aliran airnya tampak bagus dan berbentuk lembaran air seperti air terjun,
kita bisa gunakan kotak mika bekas biskuit. Potong salah satu ujung kotaknya,
kemudian di ujung lain diberi lubang kecil seukuran ujung selang plastik.
Pasang kotak mika itu di ujung selang plastik, dan kotak ini nantinya akan menjadi
jalan keluar air yang dipompa dari penampung air bagian bawah.
Keempat, isi kolam dan pot teratai dengan air sampai penuh
dan hidupkan pompa airnya. Untuk menghidupkan pompa air cukup dengan
mencolokkan kabel pompanya ke sumber listrik terdekat. Jika kabelnya kurang
panjang, bisa disambung dengan kabel yang lebih panjang dan amankan dengan
dibalut lakban hitam. Ini bertujuan agar sambungannya tidak mengalami
korsleting ketika terkena air.
Kelima, lihat aliran airnya apakah ada yang tumpah atau
bocor. Jika masih ada yang tumpah atau terciprat kemana-mana, atur sedemikian
rupa agar bisa mengalir lebih rapih. Hal ini bertujuan agar air berputar terus
namun tidak cepat habis. Perlu dicatat, kolam ini tidak bisa langsung diberi
ikan karena butuh waktu 4-6 hari untuk penyesuaian PH airnya. Jadi tunggu
sampai waktu yang ditentukan dan setelahnya baru diberi ikan.
Sistem ini unik karena penyaringan kolam dikemas dalam
bentuk air mancur yang bisa memperindah penampilannya. Siapa yang menyangka
bahwa air mancur di kolam ikan itu sebenarnya adalah sebuah sistem penyaringan
air? Jadi sekali kerja mendapat dua: sebuah kolam ikan dan sebuah air mancur
sebagai penghias taman. Dengan demikian, kolam tidak akan cepat kotor, filter
awet dan tidak harus menguras kolam terlalu sering.
Untuk lebih jelasnya lihat bagan pembuatan yang berikut ini:
Mudah bukan?
Selamat mencoba di rumah ^_^
Lihat Videonya di YouTube:
Menarik banget. Ntar kalo balik ke lampung di rumah sendiri pengen bikin deh
BalasHapusSekarang lagi dimana Mbak?
HapusSip kita tunggu hasilnya, jangan lupa dishare pengalamannya, semakin banyak yang sumbang pengalaman, semakin sempurna tips dan triknya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuside anda menginspirasi saya
BalasHapuskeren...ini yang saya cari...
tanpa ribet harus panggil tukang bangunan
sekali lagi tq tq
Sip Sip Sip
Hapus