Pernikahan adalah momen sakral istimewa bagi yang menunaikannya.
Maka tak heran, jika banyak orang menginginkan yang istimewa juga untuk setiap
detailnya. Mulai dari dekorasi dan fotografi, rias pengantin, katering dan
bahkan sampai ke detail maharnya.
Untuk hal mahar, sekarang ini semakin variatif
pengemasannya. Orang semakin kreatif menatanya agar tampak lebih berharga. Uang
kertas dan koin dengan jumlah sesuai mahar yang diajukan, ditata dan dirangkai sedemikian
rupa dengan berbagai kreasi bentuknya. Ada yang berbentuk masjid, sepasang burung
merpati, burung merak, kapal layar, wayang dan segala macam. Sangat detail,
bahkan jumlah nominalnya ada juga yang disesuaikan dengan hari jadi atau
tanggal pernikahannya.
Nah, karena yang dirangkai itu adalah uang asli, terkadang
jadi sayang jika mau dibongkar lagi. Kalaupun mau dibongkar, jika lem
perekatnya terlalu kuat bisa berakibat uang rusak. Akhirnya hanya dipajang
sebagai kenang-kenangan. Padahal mahar itu kan sesuatu yang seharusnya bisa
langsung dimanfaatkan. Di lain sisi lain, mengunci uang asli di dalam pigura hias
semacam itu sudah bisa dikategorikan sebagai penimbunan uang. Jumlah uang yang
beredar di masyarakat pun jadi berkurang.
Lalu bagaimana solusinya?
Solusinya ya dengan menggunakan uang mainan. Jadi rangkaian
mahar uangnya hanya dibuat dari uang mainan, dan mahar aslinya bisa diberikan
secara kontan. Dengan demikian, kreasi rangkaian uangnya hanya difungsikan
secara simbolik saja dan itu sudah mengurangi resiko kerusakan uang akibat
proses pengeleman.
Meskipun uang mainan tapi sangat mirip dan dijual di
toko-toko mainan terkini. Bedanya dengan uang asli adalah ada tulisan “Uang
Mainan” di setiap lembarnya dan nama Bank-nya adalah Bank Mainan Indonesia.
Namun jangan khawatir dengan itu, karena saat dirangkai nanti tulisan mainan
itu tidak akan terlihat.
Berikut ini salah satu contoh kreasi yang saya buat sendiri
dari uang mainan. Alat dan bahannya juga yang ada di sekitar kita.
Yang perlu disiapkan adalah uang mainan. Biasanya bisa
dibeli di toko mainan dengan harga 5000 rupiah dan akan mendapatkan uang
pecahan seratus ribu, lima puluh ribu sampai seribuan juga ada dengan jumlah 15
lembar per jenis.
Berikutnya siapkan alat dan bahan yang terdiri dari pigura
besar, pigura kecil untuk foto pengantinnya, kain flanel warna krem cerah,
gunting, isolasi bening, pita aneka warna, lem tembak, lem PVC/Castol dan strapless
jika perlu.
Siapkan pola yang diinginkan dengan menggambarnya terlebih
dahulu di kertas lain. Susun sedemikian rupa dengan perkiraan setiap detail
yang disusun nanti. Pastikan semua pas dan muat di dalam piguranya.
Langkah selanjutnya adalah melapisi dasar pigura dengan kain
flanel. Tempelkan kain dengan lem Castol. Jika perlu kuatkan dengan strapless.
Kemudian tempelkan pigura kecil yang sudah diisi foto pengantinnya sebagai
pusat dari rangkaian mahar ini. Agar lebih kuat, tempelkan dengan menggunakan
lem tembak.
Lalu siapkan uang mainan dan bentuk sesuai pola yang
diinginkan. Untuk per bagian, bisa dibuat dasarnya berupa gulungan uang yang
direkatkan dengan isolasi bening. Bisa berupa gulungan silinder sempurna atau
gulungan megerucut sesuai selera. Sesuaian pula ukurannya dengan membuat
lipatan dua atau tiga pada setiap lembar uangnya.
Untuk hiasannya bisa dibuat dari pita warna-warni yang
dibentuk bunga-bunga. Caranya bisa disesuaikan juga dengan kreativitas
masing-masing. Kalau yang ini saya menggunakan pita yang digunting lonjong lalu
dirangkai jadi berbentuk bunga dengan menggunakan lem tembak. Dan untuk
pembuatan daunnya, caranya kurang lebih sama dengan menggunakan pita warna
hijau.
Setelah semua komponen dasar siap, berikutnya tinggal
dirangkai sesuai pola yang dibuat di awal tadi. Susun dengan menggunakan
perekat lem tembak agar kuat dan tidak mudah lepas jika dibolak-balik posisinya.
Sedangkan untuk mengisi ruang kosong di sela-sela setiap komponen, saya
menambahkan kerang-kerang kecil, daun-daun dan biji-bijian kering dengan pola penyusunan tertentu.
Hal ini bertujuan agar tak ada ruang kosong untuk susunan yang lebih dekoratif.
Mudah bukan?
Selain mudah dan murah, juga solutif karena mencegah kita
dari menimbun dan merusak uang asli. Jadi kita tetap bisa berkreasi suka-suka,
dan uang mahar yang aslinya juga tetap bisa berguna.
Selamat mencoba ya. ^_^
https://www.facebook.com/Kawanimut2/media_set?set=a.185121828190825.37955.100000790283993&type=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar